Berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal apakah bisa?
Terus ketika kita mengirimkan al-fatihah dan memberikan hadiah hataman al-quran untuk mayyit yang baru meninggal apakah sampai?
Pertanyaan ini yang berada dibenak gua sekarang atau 02:03 lebih tepatnya.
Entah mengapa kita sering merasa kematian adalah proses yang paling menakutkan karena dapat menjauhkan yang dekat dan meninggalkan yang masih hidup dalam artian yang sebenar-benarnya.
Menurut gua kita tetap dapat berkomunikasi dengan dia yang sudah meninggal, entahlah gua percaya aja akan hal itu karna buat gua kematian adalah perpindahan kita dari dimensi yang sekarang kepada dimensi yang baru.
Dan yaa pembahasan kali ini emang agak "gimana yaa".. Tapi yaa emang ini yang sedang gua jalani dan rasakan, karna emang gua nulis apa yang ada bukan mencari-cari yang belum ada kemudian diada-adakan. Engga, gua gak sehebat itu.
Tapi jujur gua sendiri belum pernah emang bertemu dengan kakek-nenek gua yang udah meninggal, akan tetapi kepercayaan gua bahwa mereka sedang memerhatikan atau sesekali menengok gua sebagai cucunya itu ada. Entah bagaimana keyakinan ini ada tanpa adanya dasar logika yang belum terjelaskan.
Mungkin nanti kalo lu atau gua yang meninggal duluan yang dapat menjelaskan 2 pertanyaan di atas dengan empiris, sebab sekarang tulisan gua masih sebatas opini hehe..
Bersambung..
0 komentar:
Post a Comment