Thursday, December 31, 2020
Thursday, June 1, 2017
Teguran
Berikut kisahnya 👇👇👇
Pukul 03:10 WIB
Film yang sangat dekat dengan keseharian dan sarat akan makna agama serta kehidupan. Umi, Bapak, dan Abang sahur bersama denganku tak ada tanda dan tak ada isyarat bahwa hari ini akan ada tragedi.
Sunday, May 14, 2017
Indonesia Kita Kenapa?
Bukankah dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah air beta?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tujuh belas Agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tanah airku tidak ku lupakan?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Padamu negeri kami berjanji?
Bukankah Padamu negeri kami berbakti?
Bukankah Padamu negeri kami mengabdi?
Dan bukankah Bagimu negeri jiwa raga kami?
Lalu mengapa?
14-05-2017
Ciputat
Terimakasih Bapak R. Suharjo kau menggambarkan tanah air kita dengan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke"
Terimakasih Bapak Liberty Manik kau mempersatukan tanah air kita dengan lagu "Satu Nusa Satu Bangsa"
Terimakasih Bapak Ismail Marzuki kau menceritakan tanah air kita dengan lagu "Indonesia Pusaka"
Terimakasih Bapak W.R Supratman kau membangkitkan semangat tanah air kita dengan lagu "Indonesia Raya"
Terimakasih Bapak Husein Mutahar kau mengabadikan kemerdekaan tanah air kita dengan lagu "Hari Merdeka"
Terimakasih Ibu Soed kau mencurahkan hati untuk tanah air kita dengan lagu "Tanah Airku"
Terimakasih Bapak Kusbini kau mengikat jiwa raga dengan tanah air kita melalui lagu "Padamu Negeri"
Dan terimakasih untuk seluruh rakyat Indonesia. Ku bersyukur dapat berada di dalam bagian negeri kaya raya ini mulai dari keragaman suku, budaya, agama dan yang lainnya hingga kekayaan Alam yang melimpah ruah tak dapat digambarkan melalui tulisan maupun ucapan.
Semangat persatuan selalu digemakan.
Karena kita tahu dan sadar "Bhinneka Tunggal Ika" bukan hanya isapan jempol belaka. Mari bersatu-padu. Mari kita bahu-membahu. Karena hakikat perbedaan bukan pada persamaan melainkan persatuan. Tak apa kita berbeda. Tak apa kita tak sama. Tetapi satu jua.
Aku yang menulis ini untuk kau saudaraku, rakyat Indonesia.
Salam hangat dari anak ibu pertiwi~
Saturday, April 22, 2017
Dua Puluh Satu
Yang kuharapkan adalah doa dari orangtuaku
Yang kuinginkan adalah tawa dari kawanku
Dan yang kurindukan adalah segaris senyum merona milik dirimu, dan hanya milikmu
I
Namun yang paling kuidam-idamkan adalah hadiah
Hadiah yang bukan dari orangtua, teman atau bahkan kamu
Melainkan dari diriku sendiri untuk diriku
Hadiah berbentuk harapan, cita-cita dan keyakinan
Menembus ke dalam relung hati yang terdalam
Dan menancapkan semangat baru di tahun kelahiranku yang ke-21
Jadilah diriku sendiri
Jadilah seperti yang kumau
Jadilah! maka terjadilah
Karna aku yang lebih mengetahui tentangku
II
Selamat ulang tahun untuk diriku di masa lalu
Selamat ulang tahun untuk diriku di masa sekarang
Selamat ulang tahun untuk aku di masa yang akan datang
Selamat berjalan sampai menuju jalan pulang
22 April 17