Indonesia kita kenapa?
Bukankah dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah air beta?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tujuh belas Agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tanah airku tidak ku lupakan?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Padamu negeri kami berjanji?
Bukankah Padamu negeri kami berbakti?
Bukankah Padamu negeri kami mengabdi?
Dan bukankah Bagimu negeri jiwa raga kami?
Lalu mengapa?
14-05-2017
Ciputat
Terimakasih Bapak R. Suharjo kau menggambarkan tanah air kita dengan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke"
Terimakasih Bapak Liberty Manik kau mempersatukan tanah air kita dengan lagu "Satu Nusa Satu Bangsa"
Terimakasih Bapak Ismail Marzuki kau menceritakan tanah air kita dengan lagu "Indonesia Pusaka"
Terimakasih Bapak W.R Supratman kau membangkitkan semangat tanah air kita dengan lagu "Indonesia Raya"
Terimakasih Bapak Husein Mutahar kau mengabadikan kemerdekaan tanah air kita dengan lagu "Hari Merdeka"
Terimakasih Ibu Soed kau mencurahkan hati untuk tanah air kita dengan lagu "Tanah Airku"
Terimakasih Bapak Kusbini kau mengikat jiwa raga dengan tanah air kita melalui lagu "Padamu Negeri"
Dan terimakasih untuk seluruh rakyat Indonesia. Ku bersyukur dapat berada di dalam bagian negeri kaya raya ini mulai dari keragaman suku, budaya, agama dan yang lainnya hingga kekayaan Alam yang melimpah ruah tak dapat digambarkan melalui tulisan maupun ucapan.
Semangat persatuan selalu digemakan.
Karena kita tahu dan sadar "Bhinneka Tunggal Ika" bukan hanya isapan jempol belaka. Mari bersatu-padu. Mari kita bahu-membahu. Karena hakikat perbedaan bukan pada persamaan melainkan persatuan. Tak apa kita berbeda. Tak apa kita tak sama. Tetapi satu jua.
Aku yang menulis ini untuk kau saudaraku, rakyat Indonesia.
Salam hangat dari anak ibu pertiwi~
Bukankah dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah air beta?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tujuh belas Agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah tanah airku tidak ku lupakan?
Indonesia kita kenapa?
Bukankah Padamu negeri kami berjanji?
Bukankah Padamu negeri kami berbakti?
Bukankah Padamu negeri kami mengabdi?
Dan bukankah Bagimu negeri jiwa raga kami?
Lalu mengapa?
14-05-2017
Ciputat
Terimakasih Bapak R. Suharjo kau menggambarkan tanah air kita dengan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke"
Terimakasih Bapak Liberty Manik kau mempersatukan tanah air kita dengan lagu "Satu Nusa Satu Bangsa"
Terimakasih Bapak Ismail Marzuki kau menceritakan tanah air kita dengan lagu "Indonesia Pusaka"
Terimakasih Bapak W.R Supratman kau membangkitkan semangat tanah air kita dengan lagu "Indonesia Raya"
Terimakasih Bapak Husein Mutahar kau mengabadikan kemerdekaan tanah air kita dengan lagu "Hari Merdeka"
Terimakasih Ibu Soed kau mencurahkan hati untuk tanah air kita dengan lagu "Tanah Airku"
Terimakasih Bapak Kusbini kau mengikat jiwa raga dengan tanah air kita melalui lagu "Padamu Negeri"
Dan terimakasih untuk seluruh rakyat Indonesia. Ku bersyukur dapat berada di dalam bagian negeri kaya raya ini mulai dari keragaman suku, budaya, agama dan yang lainnya hingga kekayaan Alam yang melimpah ruah tak dapat digambarkan melalui tulisan maupun ucapan.
Semangat persatuan selalu digemakan.
Karena kita tahu dan sadar "Bhinneka Tunggal Ika" bukan hanya isapan jempol belaka. Mari bersatu-padu. Mari kita bahu-membahu. Karena hakikat perbedaan bukan pada persamaan melainkan persatuan. Tak apa kita berbeda. Tak apa kita tak sama. Tetapi satu jua.
Aku yang menulis ini untuk kau saudaraku, rakyat Indonesia.
Salam hangat dari anak ibu pertiwi~
0 komentar:
Post a Comment